Pada sisa kenangan "Perayaan Abu-Abu" kemarin, ternyata banyak meninggalkan kesedihan yang nyatanya tak bisa pulih secara sempurna. Ada cerita yang tetap terlintas dan tak bisa dilupakan. Aku adalah orang yang terlalu sering dipatahkan, dikecewakan, dan disiakan begitu saja. Ataupun sebaliknya. Tak semua hati bisa menerima kembali seseorang untuk menjadi cinta dihatinya. Aku takut, jika harus kembali jatuh ditempat yang sama. 

Lalu, kamu datang. Mengartikan kembali kehidupkanku.  Mengajakku melewati patah hati dan melampaui rasa sakit yang membuat mati rasa sesaat. Di setiap detik waktu berputar, kamu selalu ada disisiku. Mendengar tiap keluh kesahku. Menjadi pelukan saat aku butuh ditenangkan. Dan aku tahu, kamu adalah tempatku berpulang untuk mengistirahatkan hati yang telah lelah menghadapi masalah.

Kamu mengubah rasa sakit menjadi obat untukku sembuh. Merajut patahnya hati untuk menyatu kembali. Kamu adalah jalan hidupku, genggam erat tanganku, dan jangan biarkan luka kembali menyakitiku. Kamu adalah penyelamatku dan kuharap akan menemaniku hingga akhir menutup usia.

Sekarang, aku merasa lebih baik, karena dipertemukan dengan seseorang yang terbaik. Membuatku belajar menerima kenyataan yang sudah berlalu. Untukmu, aku belajar kembali untuk jatuh cinta. Dan untukmu, aku menutup buku masa lalu, sebab ia lah yang menahanku selama ini. Biarkan ia usang dengan sendirinya di dalam ingatan.

Dengan langkah bersama, kita rangkai untuk cerita masa depan. Aku tanamkan harapan untuk kita berdua takkan pernah meninggalkan satu sama lain. Aku panjatkan doa untuk tetap percaya denganmu, begitu pula kamu. Kamu hadir bukan sebuah kebetulan, tapi adalah takdir. Dan ini adalah masa untuk mengakhiri sisa kenangan "Perayaan Abu-Abu" kemarin.